Senin, 25 Oktober 2010

Persinggahan hidup berikutnya

Koper yang sudah mulai kusiapkan, hari yang berlari, grafik yang naik turun, hidupku terasa sesak dengan peristiwa. Merasakan ada di titik dimana di sampingku, dengan tangan yang memegang tanganku erat-erat, seorang sahabat tengah mempertaruhkan hidupnya, antara hidup dan mati. Melihat saudara yang dulu teman sepermainkanku ada di ruang ICU, dengan tubuhnya begitu kurus, selang-selang infus, dengan sorot matanya yang hampir menyerah akan hidup. Rasanya ingin meminta malaikat untuk meniupkan lagi semangat hidup baginya. Atau di sisi lain menyaksikan seorang sahabat yang nafasnya tengah penuh sesak dengan cinta hingga rasanya membuat udara begitu melambungkannya ke langit ke tujuh, bila memang ada langit ke tujuh.Oh hidup, berwarnanya engkau…

Di tengah sesaknya hidup, aku membutuhkan sebuah kehidupan baru, dan kali ini aku akan melangkah pada persinggahan selanjutnya. Sebuah tempat yang telah dipilihkan Tuhan. Hingga dengan bergetar, dengan bersyukur, dengan penuh pemahaman akan jawabanNya, dengan sedikit mengangguk-angguk, dan seraya berkata,

“ Humm… jawabanMu Tuhanku selalu sajaaaaa…ehehe”

Rasanya sudah tidak sabar kembali lagi suasana “kuliah/belajar lagi”, walaupun mungkin belum menjadi mahasiswa sepenuhnya lagi. Tapi setidaknya, kehidupan baru menanti, tempat yang pernah ingin kutinggali kini akan segera kutinggali, tempat-tempat baru yang ingin kueksplorasi, orang-orang baru yang akan memasuki hidup.

Malang, akhirnya..bisa juga tinggal di sana…

Dengan berdetak, aku siap dengan kejutanMu!

My room, 22:52

Previous Post
Next Post

0 Comments: